Misalkan jumlah
dari vektor u dengan v adalah w, maka penjumlahan vektor u
dengan vektor v itu dituliskan
sebagai w = u + v. Vektor w disebut vektor resultan dari vektor u
dengan vektor v. Secara geometri,
vektor w = u + v dapat ditentukan
dengan dua cara, yaitu aturan segitiga dan aturan jajargenjang.
1. Aturan Segitiga
Definisi:
Jumlah vektor u dengan vektor v atau w = u + v dapat ditentukan dengan cara memindahkan vektor v (tanpa mengubah besar dan arahnya),
sehingga titik pangkal vektor v
berimpit dengan titik ujung dari vektor u.
Vektor w = u + v yang dimaksud
diperoleh dengan menghubungkan titik pangkal vektor u dengan titik ujung atau titik terminal vektor v yang telah dipindahkan tadi. (lihat
gambar di bawah ini). Menjumlahkan vektor dengan cara seperti ini dikenal
sebagai aturan segitiga.
2. Aturan Jajargenjang
Cara lain untuk
menentukan jumlah vektor u dan
vektor v adalah dengan memindahkan
vektor v (tanpa mengubah besar dan
arahnya), sehingga titik pangkal vektor v
berimpit dengan titk pangkal vektor u.
Vektor w = u + v yang dimaksud
adalah vektor yang titik pangkalnya di titik pangkal persekutuan vektor u dan v serta vektor itu berimpit dengan diagonal jajargenjang yang
dibentuk oleh vektor u dan vektor v tadi. Menjumlahkan vektor dengan cara
seperti ini dikenal sebagai aturan
jajargenjang (paralelogram).
Sifat-Sifat Penjumlahan Vektor
a. Komutatif : u + v
= v + u
b. Asosiatif : (u + v) + w = u +
(v + w)
c. Terdapat unsur identitas
atau unsur satuan (yaitu vektor 0) sehingga berlaku hubungan : 0 + v = v + 0 = v
d. Setiap vektor mempunyai sebuah
unsur invers tambah. Jika vektor -v merupakan invers tambah dari vektor v,
maka berlaku hubungan v + (-v) = 0.
No comments:
Post a Comment