1.
Mengukur Panjang
a.
Mistar
Untuk mengukur besaran panjang
biasanya digunakan mistar atau penggaris. Ada
beberapa jenis mistar. Mistar yang skala terkecilnya 1 mm disebut mistar
berskala mm, sedangkan mistar yang skala terkecilnya 1 cm disebut mistar
berskala cm. Dalam kehidupan sehari-hari, kita biasanya menggunakan mistar
berskala mm (Gambar 1.1). Satu skala terkecil mistar ini adalah 1 mm. Oleh
karena itu, ketelitian mistar berskala mm adalah 1 mm atau 0,1 cm.
Gambar 1.1 Mistar berskala
mm.
Untuk membaca hasil pengukuran, posisi mata harus berada
pada garis yang tegak lurus terhadap posisi skala alat ukur. Ketika mengukur
panjang dengan menggunakan mistar, posisi mata harus terletak pada garis yang
tegak lurus mistar (Gambar 1.2). Jika posisi mata berada di luar garis
tersebut, maka panjang benda yang diukur akan terbaca lebih kecil atau lebih
besar dari nilai yang sebenarnya. Akibatnya, pengukuran menjadi kurang teliti
sehingga menimbulkan kesalahan pengukuran. Kesalahan semacam ini dikenal dengan
istilah kesalahan paralaks. Pada Gambar 1.2, jika posisi mata berada di (a)
panjang benda akan terbaca 12,6 cm, sedangkan apabila posisi mata di (c)
panjang benda akan terbaca 12,8 cm.
No comments:
Post a Comment