Gerak melingkar terbagi dua, yaitu:
1. GERAK MELINGKAR BERATURAN (GMB)
GMB adalah gerak melingkar dengan kecepatan sudut (w) tetap.
Arah kecepatan linier v selalu menyinggung lintasan, jadi sama dengan arah kecepatan tangensial sedanghan besar kecepatan v selalu tetap (karena w tetap). Akibatnya ada percepatan radial ar yang besarnya tetap tetapi arahnya berubah-ubah. ar disebut juga percepatan sentripetal/sentrifugal yang selalu | v.
v = 2pR/T = w R
ar = v2/R = w2 R
s = q R
2. GERAK MELINGKAR BERUBAH BERATURAN (GMBB)
GMBB adalah gerak melingkar dengan percepatan sudut a tetap.
Dalam gerak ini terdapat percepatan tangensial aT = percepatan linier, merupakan percepatan yang arahnya menyinggung lintasan lingkaran (berhimpit dengan arah kecepatan v).
a = Dw/Dt = aT / R
aT = dv/dt = a R
T = perioda (detik)
R = jarijari lingkaran.
a = percepatan angular/sudut (rad/det2)
aT = percepatan tangensial (m/det2)
w = kecepatan angular/sudut (rad/det)
q = besar sudut (radian)
S = panjang busur
Hubungan besaran linier dengan besaran angular:vt = v0 + a t wt
S = v0 t + 1/2 a t2 Þ w0 + a t
Þ q = w0 + 1/2 a t2
Contoh:
1. Sebuah mobil bergerak pada jalan yang melengkung dengan jari-jari 50 m. Persamaan gerak mobil untuk S dalam meter dan t dalam detik ialah:
S = 10+ 10t - 1/2 t2
Hitunglah:
Kecepatan mobil, percepatan sentripetal dan percepatan tangensial pada saat t = 5 detik !
Jawab:
v = dS/dt = 10 - t; pada t = 5 detik, v5 = (10 - 5) = 5 m/det.
- percepatan sentripetal : aR = v52/R = 52/50 = 25/50 = 1/2 m/det2
- percepatan tangensial : aT = dv/dt = -1 m/det2
link
Saturday, April 21, 2012
Gerak benda melengkung berbentuk Parabola
Gerak ini terdiri dari dua jenis, yaitu:
1. Gerak Setengah Parabola
Benda yang dilempar mendatar dari suatu ketinggian tertentu dianggap tersusun atas dua macam gerak, yaitu :a.
Gerak pada arah sumbu X (GLB)
vx = v0
Sx = X = vx t
Gbr. Gerak Setengah Parabola
b.
Gerak pada arah sumbu Y (GJB/GLBB)
vy = 0
]® Jatuh bebas
y = 1/2 g t2
2. Gerak Parabola/Peluru
Benda yang dilempar ke atas dengan sudut tertentu, juga tersusun atas dua macam gerak dimana lintasan
dan kecepatan benda harus diuraikan pada arah X dan Y.a.
Arah sb-X (GLB)
v0x = v0 cos q (tetap)
X = v0x t = v0 cos q.t
Gbr. Gerak Parabola/Peluru
b.
Arah sb-Y (GLBB)
v0y = v0 sin q
Y = voy t - 1/2 g t2
= v0 sin q . t - 1/2 g t2
vy = v0 sin q - g t
Syarat mencapai titik P (titik tertinggi): vy = 0
top = v0 sin q / g
sehingga
top = tpq
toq = 2 top
OQ = v0x tQ = V02 sin 2q / g
h max = v oy tp - 1/2 gtp2 = V02 sin2 q / 2g
vt = Ö (vx)2 + (vy)2
Contoh:
1. Sebuah benda dijatuhkan dari pesawat terbang yang sedang melaju horisontal 720 km/jam dari ketinggian 490 meter. Hitunglah jarak jatuhnya benda pada arah horisontal ! (g = 9.8 m/det2).
Jawab:vx = 720 km/jam = 200 m/det.
h = 1/2 gt2 ® 490 = 1/2 . 9.8 . t2
t = 100 = 10 detik
X = vx . t = 200.10 = 2000 meter
2. Peluru A dan peluru B ditembakkan dari senapan yang sama dengan sudut elevasi yang berbeda; peluru A dengan 30o dan peluru B dengan sudut 60o. Berapakah perbandingan tinggi maksimum yang dicapai peluru A dan peluru B?
Jawab:
Peluru A:
hA = V02 sin2 30o / 2g = V02 1/4 /2g = V02 / 8g
Peluru B:
hB = V02 sin2 60o / 2g = V02 3/4 /2g = 3 V02 / 8g
hA = hB = V02/8g : 3 V02 / 8g = 1 : 3
1. Gerak Setengah Parabola
Benda yang dilempar mendatar dari suatu ketinggian tertentu dianggap tersusun atas dua macam gerak, yaitu :a.
Gerak pada arah sumbu X (GLB)
vx = v0
Sx = X = vx t
Gbr. Gerak Setengah Parabola
b.
Gerak pada arah sumbu Y (GJB/GLBB)
vy = 0
]® Jatuh bebas
y = 1/2 g t2
2. Gerak Parabola/Peluru
Benda yang dilempar ke atas dengan sudut tertentu, juga tersusun atas dua macam gerak dimana lintasan
dan kecepatan benda harus diuraikan pada arah X dan Y.a.
Arah sb-X (GLB)
v0x = v0 cos q (tetap)
X = v0x t = v0 cos q.t
Gbr. Gerak Parabola/Peluru
b.
Arah sb-Y (GLBB)
v0y = v0 sin q
Y = voy t - 1/2 g t2
= v0 sin q . t - 1/2 g t2
vy = v0 sin q - g t
Syarat mencapai titik P (titik tertinggi): vy = 0
top = v0 sin q / g
sehingga
top = tpq
toq = 2 top
OQ = v0x tQ = V02 sin 2q / g
h max = v oy tp - 1/2 gtp2 = V02 sin2 q / 2g
vt = Ö (vx)2 + (vy)2
Contoh:
1. Sebuah benda dijatuhkan dari pesawat terbang yang sedang melaju horisontal 720 km/jam dari ketinggian 490 meter. Hitunglah jarak jatuhnya benda pada arah horisontal ! (g = 9.8 m/det2).
Jawab:vx = 720 km/jam = 200 m/det.
h = 1/2 gt2 ® 490 = 1/2 . 9.8 . t2
t = 100 = 10 detik
X = vx . t = 200.10 = 2000 meter
2. Peluru A dan peluru B ditembakkan dari senapan yang sama dengan sudut elevasi yang berbeda; peluru A dengan 30o dan peluru B dengan sudut 60o. Berapakah perbandingan tinggi maksimum yang dicapai peluru A dan peluru B?
Jawab:
Peluru A:
hA = V02 sin2 30o / 2g = V02 1/4 /2g = V02 / 8g
Peluru B:
hB = V02 sin2 60o / 2g = V02 3/4 /2g = 3 V02 / 8g
hA = hB = V02/8g : 3 V02 / 8g = 1 : 3
Gerak benda karena pengaruh grafitasi bumi
GERAK JATUH BEBAS: adalah gerak jatuh benda pada arah vertikal dari ketinggian h tertentu tanpa kecepatan awal (v0 = 0), jadi gerak benda hanya dipengaruhi oleh gravitasi bumi g.
y = h = 1/2 gt2
t = Ö(2 h/g)
yt = g t = Ö(2 g h)
g = percepatan gravitasi bumi.
y = h = lintasan yang ditempuh benda pada arah vertikal,(diukur dari posisi benda mula-mula).
t = waktu yang dibutuhkan benda untuk menempuh lintasannya.
GERAK VERTIKAL KE ATAS: adalah gerak benda yang dilempar dengan suatu kecepatan awal v0 pada arah vertikal, sehingga a = -g (melawan arah gravitasi).
syarat suatu benda mencapai tinggi maksimum (h maks): Vt = 0
Dalam penyelesaian soal gerak vertikal keatas, lebih mudah diselesaikan dengan menganggap posisi di tanah adalah untuk Y = 0.
Contoh:
1. Sebuah partikel bergerak sepanjang sumbu-X dengan persamaan lintasannya: X = 5t2 + 1, dengan X dalam meter dan t dalam detik. Tentukan:
a. Kecepatan rata-rata antara t = 2 detik dan t = 3 detik.
b. Kecepatan pada saat t = 2 detik.
c. Jarak yang ditempah dalam 10 detik.
d. Percepatan rata-rata antara t = 2 detik dan t = 3 detik.
Jawab:
a. v rata-rata = DX / Dt = (X3 - X2) / (t3 - t2) = [(5 . 9 + 1) - (5 . 4 + 1)] / [3 - 2] = 46 - 21 = 25 m/ detik
b. v2 = dx/dt |t=2 = 10 |t=2 = 20 m/detik.
c. X10 = ( 5 . 100 + 1 ) = 501 m ; X0 = 1 m
Jarak yang ditempuh dalam 10 detik = X10 - X0 = 501 - 1 = 500 m
d. a rata-rata = Dv / Dt = (v3- v2)/(t3 - t2) = (10 . 3 - 10 . 2)/(3 - 2) = 10 m/det2
2. Jarak PQ = 144 m. Benda B bergerak dari titik Q ke P dengan percepatan 2 m/s2 dan kecepatan awal 10 m/s. Benda A bergerak 2 detik kemudian dari titik P ke Q dengan percepatan 6 m/s2 tanpa kecepatan awal. Benda A dan B akan bertemu pada jarak berapa ?
Jawab:
Karena benda A bergerak 2 detik kemudian setelah benda B maka tB = tA + 2.
SA = v0.tA + 1/2 a.tA2 = 0 + 3 tA2
SB = v0.tB + 1/2 a.tB2 = 10 (tA + 2) + (tA + 2)2
Misalkan kedua benda bertemu di titik R maka
SA + SB = PQ = 144 m
3tA2 + 10 (tA + 2) + (tA + 2)2 = 144
2tA2 + 7tA - 60 = 0
Jadi kedua benda akan bertemu pada jarak SA = 3tA2 = 48 m (dari titik P).
3. Grafik di bawah menghubungkan kocepatan V dan waktu t dari dua mobil A dan B, pada lintasan dan arah sama. Jika tg a = 0.5 m/det, hitunglah:
a. Waktu yang dibutuhkan pada saat kecepatan kedua mobil sama.
b. Jarak yang ditempuh pada waktu menyusul
Jawab:
Dari grafik terlihat jenis gerak benda A dan B adalah GLBB dengan V0(A) = 30 m/det dan V0(B) = 0.
a. Percepatan kedua benda dapat dihitung dari gradien garisnya,
jadi : aA = tg a = 0.5
10/t = 0.5 ® t = 20 det
aB = tg b = 40/20 = 2 m/det
b. Jarak yang ditempuh benda
SA = V0 t + 1/2 at2 = 30t + 1/4t2
SB = V0 t + 1/2 at2 = 0 + t2
pada saat menyusul/bertemu : SA = SB ® 30t + 1/4 t2 = t2 ® t = 40 det
Jadi jarak yang ditempuh pada saat menyusul : SA = SB = 1/2 . 2 . 402 = 1600 meter
y = h = 1/2 gt2
t = Ö(2 h/g)
yt = g t = Ö(2 g h)
g = percepatan gravitasi bumi.
y = h = lintasan yang ditempuh benda pada arah vertikal,(diukur dari posisi benda mula-mula).
t = waktu yang dibutuhkan benda untuk menempuh lintasannya.
GERAK VERTIKAL KE ATAS: adalah gerak benda yang dilempar dengan suatu kecepatan awal v0 pada arah vertikal, sehingga a = -g (melawan arah gravitasi).
syarat suatu benda mencapai tinggi maksimum (h maks): Vt = 0
Dalam penyelesaian soal gerak vertikal keatas, lebih mudah diselesaikan dengan menganggap posisi di tanah adalah untuk Y = 0.
Contoh:
1. Sebuah partikel bergerak sepanjang sumbu-X dengan persamaan lintasannya: X = 5t2 + 1, dengan X dalam meter dan t dalam detik. Tentukan:
a. Kecepatan rata-rata antara t = 2 detik dan t = 3 detik.
b. Kecepatan pada saat t = 2 detik.
c. Jarak yang ditempah dalam 10 detik.
d. Percepatan rata-rata antara t = 2 detik dan t = 3 detik.
Jawab:
a. v rata-rata = DX / Dt = (X3 - X2) / (t3 - t2) = [(5 . 9 + 1) - (5 . 4 + 1)] / [3 - 2] = 46 - 21 = 25 m/ detik
b. v2 = dx/dt |t=2 = 10 |t=2 = 20 m/detik.
c. X10 = ( 5 . 100 + 1 ) = 501 m ; X0 = 1 m
Jarak yang ditempuh dalam 10 detik = X10 - X0 = 501 - 1 = 500 m
d. a rata-rata = Dv / Dt = (v3- v2)/(t3 - t2) = (10 . 3 - 10 . 2)/(3 - 2) = 10 m/det2
2. Jarak PQ = 144 m. Benda B bergerak dari titik Q ke P dengan percepatan 2 m/s2 dan kecepatan awal 10 m/s. Benda A bergerak 2 detik kemudian dari titik P ke Q dengan percepatan 6 m/s2 tanpa kecepatan awal. Benda A dan B akan bertemu pada jarak berapa ?
Jawab:
Karena benda A bergerak 2 detik kemudian setelah benda B maka tB = tA + 2.
SA = v0.tA + 1/2 a.tA2 = 0 + 3 tA2
SB = v0.tB + 1/2 a.tB2 = 10 (tA + 2) + (tA + 2)2
Misalkan kedua benda bertemu di titik R maka
SA + SB = PQ = 144 m
3tA2 + 10 (tA + 2) + (tA + 2)2 = 144
2tA2 + 7tA - 60 = 0
Jadi kedua benda akan bertemu pada jarak SA = 3tA2 = 48 m (dari titik P).
3. Grafik di bawah menghubungkan kocepatan V dan waktu t dari dua mobil A dan B, pada lintasan dan arah sama. Jika tg a = 0.5 m/det, hitunglah:
a. Waktu yang dibutuhkan pada saat kecepatan kedua mobil sama.
b. Jarak yang ditempuh pada waktu menyusul
Jawab:
Dari grafik terlihat jenis gerak benda A dan B adalah GLBB dengan V0(A) = 30 m/det dan V0(B) = 0.
a. Percepatan kedua benda dapat dihitung dari gradien garisnya,
jadi : aA = tg a = 0.5
10/t = 0.5 ® t = 20 det
aB = tg b = 40/20 = 2 m/det
b. Jarak yang ditempuh benda
SA = V0 t + 1/2 at2 = 30t + 1/4t2
SB = V0 t + 1/2 at2 = 0 + t2
pada saat menyusul/bertemu : SA = SB ® 30t + 1/4 t2 = t2 ® t = 40 det
Jadi jarak yang ditempuh pada saat menyusul : SA = SB = 1/2 . 2 . 402 = 1600 meter
Saturday, April 14, 2012
Materi Fisika Menggambar Grafik Benda Bergerak
Grafik gerak benda (GLB dan GLBB) pada umumnya terbagi dua, yaitu S-t dan grafik v-t.
Pemahaman grafik ini penting untuk memudahkan penyelesaian soal.
Khusus untuk grafik v-t maka jarak yang ditempuh benda dapat dihitung dengan cara menghitung luas dibawah kurva grafik tersebut.
GRAFIK GLB
(v = tetap ; S - t)
GRAFIK GLBB
(a = tetap ; v - t ; S - t2)
Pemahaman grafik ini penting untuk memudahkan penyelesaian soal.
Khusus untuk grafik v-t maka jarak yang ditempuh benda dapat dihitung dengan cara menghitung luas dibawah kurva grafik tersebut.
GRAFIK GLB
(v = tetap ; S - t)
GRAFIK GLBB
(a = tetap ; v - t ; S - t2)
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah mendatar dengan kecepatan v yang berubah setiap saat karena adanya percepatan yang tetap. Dengan kata lain benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan (a= +) atau perlambatan (a= -).
Pada umumnya GLBB didasari oleh Hukum Newton II ( S F = m . a ).
vt = v0 + a.t
vt2 = v02 + 2 a S
S = v0 t + 1/2 a t2
vt = kecepatan sesaat benda
v0 = kecepatan awal benda
S = jarak yang ditempuh benda
f(t) = fungsi dari waktu t
v = ds/dt = f (t)
a = dv/dt = tetap
Syarat : Jika dua benda bergerak dan saling bertemu maka jarak yang ditempuh kedua benda adalah sama.
Pada umumnya GLBB didasari oleh Hukum Newton II ( S F = m . a ).
vt = v0 + a.t
vt2 = v02 + 2 a S
S = v0 t + 1/2 a t2
vt = kecepatan sesaat benda
v0 = kecepatan awal benda
S = jarak yang ditempuh benda
f(t) = fungsi dari waktu t
v = ds/dt = f (t)
a = dv/dt = tetap
Syarat : Jika dua benda bergerak dan saling bertemu maka jarak yang ditempuh kedua benda adalah sama.
materi fisika (Gerak Lurus Beraturan) GLB
KINEMATIKA adalah Ilmu gerak yang membicarakan gerak suatu benda tanpa memandang gaya yang bekerja pada benda tersebut (massa benda diabaikan). Jadi jarak yang ditempuh benda selama geraknya hanya ditentukan oleh kecepatan v dan atau percepatan a.
Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak lurus pada arah mendatar dengan kocepatan v tetap (percepatan a = 0), sehingga jarakyang ditempuh S hanya ditentukan oleh kecepatan yang tetap dalam waktu tertentu.
Pada umumaya GLB didasari oleh Hukum Newton I ( S F = 0 ).
S = X = v . t ; a = Dv/Dt = dv/dt = 0
v = DS/Dt = ds/dt = tetap
Tanda D (selisih) menyatakan nilai rata-rata.
Tanda d (diferensial) menyatakan nilai sesaat.
Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak lurus pada arah mendatar dengan kocepatan v tetap (percepatan a = 0), sehingga jarakyang ditempuh S hanya ditentukan oleh kecepatan yang tetap dalam waktu tertentu.
Pada umumaya GLB didasari oleh Hukum Newton I ( S F = 0 ).
S = X = v . t ; a = Dv/Dt = dv/dt = 0
v = DS/Dt = ds/dt = tetap
Tanda D (selisih) menyatakan nilai rata-rata.
Tanda d (diferensial) menyatakan nilai sesaat.
Friday, April 13, 2012
soal ulangan fisika bag2 kelas x
1. Kalor jenis suatu benda ditentukan oleh :
1) massa
2) kenaikan suhu
3) kalor yang diterima atau dilepas
4) jenis bendanya
Pernyataan di atas yang benar adalah …
A. 1, 2, dan 3
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 4 saja
E. 1, 2, 3, dan 4
2. Untuk menaikkan suhu 100 gram tembaga yang kalor jenisnya 0,09 kal/goC dari 60 oC sampai 150oC diperlukan kalor sebanyak …
A. 405 kal
B. 810 kal
C. 1215 kal
D. 4500 kal
E. 8100 kal
3. Bila suatu benda menerima kalor, maka …
A. suhunya selalu naik
B. wujud selalu berubah
C. volume selalu bertambah besar
D. titik didihnya selalu naik
E. massa jenisnya mungkin bertambah
4. Gambar di bawah ini menunjukkan grafik hubungan antara suhu dengan jumlah kalor dari zat padat yang dipanasi menjadi uap. Jika massa benda 0,5 kg, kalor lebur zat tersebut …
A. 70 J/kg B. 80 J/kg C. 120 J/kg | D. 140 J/kg E. 160 J/kg |
5. Sepotong tembaga dijatuhkan dari ketinggian 360 meter di atas lantai. Kalor yang terjadi pada proses tumbukan dengan lantai 60% nya diserap oleh tembaga untuk menaikkan suhunya. Jika kalor jenis tembaga 420 j/kg oC, percepatan gravitasi bumi 10 ms-2, maka kenaikan suhu tembaga adalah …
A. 3,43 oC B. 5,14 oC C. 8,57 oC | D. 10,25 oC E. 12,0 oC |
6. Jika sepotong besi yang panas dimasukkan ke dalam air yang dingin, maka banyaknya kalor yang diberikan oleh besi, jika dibandingkan dengan banyaknya kalor yang diterima oleh air …
A. lebih besar
B. lebih kecil
C. sama besar
D. bergantung kalor jenis besi dan air
E. bergantung kapasitas kalor besi dan air
7. Jika 75 gram air yang suhunya 0oC dicampur dengan 50 gram air yang suhunya 100 oC, maka suhu akhir campuran itu adalah …
A. 25 oC B. 40 oC C. 60 oC | D. 65 oC E. 75 oC |
8. Jika 10 gram es suhu –10oC dimasukkan ke dalam air yang bersuhu 30 oC maka semua es akan mencair dan suhu campurannya adalah 10oC. Jika kalor jenis es 0,5 kal/gr oC kalor lebur es 80 kal/gr oC, kalor jenis air 1 kal/gr oC, berarti massa air adalah …
A. 10,5 gr B. 11,5 gr C. 12,5 gr | D. 13 gr E. 13,5 gr |
9. Sebuah benda jika diberi kalor 2000 kalori suhunya naik 40 oC. Kalor yang dilepaskan agar suhu benda turun dari 100 oC menjadi 20 oC adalah … Joule.
A. 4000 B. 8000 C. 8400 | D. 12.400 E. 16.800 |
10. Timah hitam sebanyak 2 kg (kalor jenis 0,03 kkal/kg oC) dipanasi sampai 100oC, kemudian diletakkan pada sepotong es dari 0oC. Kalor lebur es 80 kkal/kg. Massa es yang akan melebur …
A. 0,075 B. 0,75 C. 7,5 kg | D. 75 kg E. 750 kg |
11. Terjadinya perpindahan kalor pada suatu zat karena getaran atom-atomya disebut …
A. radiasi
B. konveksi
C. translasi
D. konduksi
E. rotasi
12. Emisivitas benda A setengah kali emisivitas benda B dan suhu benda A dua kali benda B. Energi kalor yang dipancarkan tiap detik persatuan luas oleh benda A sama dengan …
A. 32 kali benda B
B. 16 kali benda B
C. 8 kali benda B
D. 4 kali benda B
E. 1 kali benda B
13. Sebuah lempeng batu tebal 6 cm diletakkan di atas uap yang suhunya 100 oC. Balok es dengan suhu 0oC diletakkan di atasnya. Dalam 1 jam 1,2 kg es meleleh. Jika konduktivitas termal batu 0,123 J/m.s.oC, kalor lebur es 3,344 x 105 J/kg, maka luas permukaan lempeng batu …
A. 0,272 m2
B. 0,544 m2
C. 1,087 m2
D. 1,359m2
E. 1,631 m2
14. Proses perpindahan kalor dengan konveksi disebabkan …
A. benturan molekul-molekul
B. perbedaan massa jenis
C. ada kalor yang dipancarkan
D. ada arus di sekitarnya
E. getaran partikel zat
15. Pada suhu 300 K sebuah benda memancarkan energi sebesar 810 J s-1. Energi yang dipancarkan benda tersebut pada suhu 4000 K adalah …
A. 455,6 Js-1
B. 607,5 Js-1
C. 1080 Js-1
D. 1440 Js-1
E. 2560 Js-1
16. Kawat penghantar terbuat dari perak yang hambatan jenisnya 5 x 10-5 ohm . m, luas penampangnya 1 mm2 panjangnya 1 meter. Penghantar tersebut dalam 1 jam dapat mengalirkan muatan sebesar 180 Coulomb. Beda potensial antara ujung-ujung kawat penghantar adalah …
A. 1,5 volt
B. 2,5 volt
C. 3,0 volt
D. 4,5 volt
E. 5 volt
17. Agar kuat arus pada rangkaian listrik pada gambar di bawah menjadi dua kalinya, maka perlu tambahan hambatan sebesar …
A. R, dihubungkan ke P dan A
B. R, dihubungkan ke P dan B
C. 2R, dihubungkan ke P dan A
D. 2R, dihubungkan ke P dan B
E. 3R, dihubungkan ke P dan Q
18. Gambar di bawah menunjukkan pengukuran tegangan dan kuat arus listrik suatu penghantar. Jika amperemeter menunjukkan arus 3A, maka besarnya tahanan R dan penunjukkan volt meter adalah …
A. 1 ohm; 3 volt
B. 2 ohm; 3 volt
C. 1 ohm; 6 volt
D. 2 ohm; 6 volt
E. 3 ohm; 3 volt
19. Hambatan kawat penghantar dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut, kecuali …
A. panjang
B. jenis bahan
C. luas penampang
D. suhu
E. massa jenis
20. Di dalam sebuah akumulator terjadi proses perubahan energi listrik menjadi energi kimia. Proses ini menunjukkan bahwa akumulator dalam keadaan …
A. diisi
B. tidak dipakai
C. dipakai
D. dipanaskan
E. didinginkan
21. Gambar grafik di bawah menunjukkan kuat arus i yang mengalir dalam suatu penghantar sebagai fungsi waktu. Jumlah muatan listrik yang mengalir pada pengantar tersebut selama 10 sekon yang pertama adalah …
A. 3 C B. 6 C C. 9 C | D. 21 C E. 30 C |
22. Pada gambar bagan rangkaian di bawah E1 = 3v; E2 = 24 v; E3 = 6 v; r1 = 1 ; r2 = r3 = 0,2 .
Beda potensial antara titik P dan Q adalah …
A. 3 volt B. 4,8 volt C. 7,8 volt | D. 18 volt E. 30 volt |
23. Tegangan jepit baterai 9 Volt jika mensuplai arus 4 Ampere, dan 8,5 Volt jika mensuplai arus 6 Ampere. Hambatan dalam danm GGL baterai masing-masing …
A. 2,25 ; 10 Volt
B. 2,25 ; 17,5 Volt
C. 0,25 ; 17,5 Volt
D. 0,25 ; 10 Volt
E. 1,4 ; 10 Volt
24. Perhatikan gambar di bawah. Kuat arus yang mengalir pada hambatan 2 adalah …
A. 2 A B. 2 C. 4 A | D. 2 E. 8 A |
25. Sebuah lampu pijar yang menggunakan daya 80 W pada sumber tegangan 220 volt, dipasang pada suatu sumber berpotensial 160 volt. Daya yang dipakai lampu itu adalah …
A. 320 W B. 160 W C. 80 W | D. 40 W E. 20 W |
26. Pada gambar rangkaian di bawah jika VAB =20 Volt, maka besarnya daya pada hambatan 4 ohm adalah …
A. nol
B. 53,33 watt
C. 100 watt
D. 106,67 watt
E. 200 watt
27. Amperemeter mempunyai batas ukur maksimum 1 Ampere dan hambatan dalamnya 1 ohm. Bila ingin digunakan mengukur arus 4 Ampere maka hambatan shunt yang diperlukan sebesar …
A. 0,25
B. 0,33
C. 2
D. 3
E. 4
28. Sebuah keluarga menyewa listrik PLN sebesar 1300 Volt Ampere dengan tegangan 110 volt. Jika untuk penerangan keluarga itu menggunakan lampu 40 watt/220 volt, maka jumlah lampu yang dapat dipasang … buah.
A. 13
B. 26
C. 32
D. 65
E. 130
29. Elemen pemanas sebuah kompor listrik 220 volt mempunyai hambatan 100 ohm. Jika kompor digunakan untuk merebus air selama 5 menit pada tegangan 110 volt, maka banyaknya kalor yang terbentuk sebesar …
A. 2,4 kJ
B. 3,6 kJ
C. 24,2 kJ
D. 36,3 kJ
E. 145,2 kJ
30. Sebuah ketel listrik berdaya 3 kW dan berisi 2 liter air 20 oC, dialiri arus selama 15 menit. Jika kalor jenis air 4,2 kJ kg-1 (oC)-1, kalor penguapan air = 2,3 x 103 kJ kg-1 dan dinding ketel tidak menyerap kalor, maka sisa air yang berada di dalam ketel adalah …
A. 0,8 liter
B. 1,1 liter
C. 1,5 liter
D. 1,8 liter
E. 2,0 liter
JAWABAN TO FISIKA KELAS X_SMU 77
1. E
2. D
3. C
4. A
5. A
6. C
7. B
8. A
9. E
10. C
11. C
12. B
13. C
14. E
15. C
16. D
17. A
18. A
19. C
20. A
21. D
22. B
23. E
24. D
25. C
26. C
27. B
28. B
29. E
30. A
31. D
32. C
33. B
34. B
35. E
36. B
37. E
38. A
39. E
40. A
41. E
42. C
43. D
44. C
45. E
46. A
47. B
48. E
49. D
50. B
Subscribe to:
Posts (Atom)